9 Hantu Menurut Kepercayaan Orang Jawa yang Bikin Merinding | Cerita Idola

9 Hantu Menurut Kepercayaan Orang Jawa yang Bikin Merinding

Hantu Menurut Kepercayaan Orang Jawa

     Sistem kehidupan masyarakat Jawa sebenarnya sangat kompleks. Meski sekarang sudah tergerus oleh modernisasi. Jawa memang bisa dibilang sebagai suku bangsa yang “paling kehilangan etnisitas” nya. Ini bisa terjadi karena beberapa hal, yaitu:


  • Pulau Jawa sebagai ruang hidup Orang Jawa adalah pusat dari pemerintahan dan ekonomi negara Indonesia.
  • Pertukaran budaya, ilmu, teknologi, informasi dan gaya hidup sangatlah santer di Pulau Jawa
  • Jarang ada pendidikan kebudayaan yang mengajarkan tentang berbagai nilai-nilai Jawa
  • Skeptis yang tinggi di benak masyarakat untuk mau mendengarkan mitos menurut kepercayaan Jawa
  • Terjadi rasionalisasi hal-hal yang dianggap gaib atau tabu melalui agama samawi
  • Hantu itu kan sebenarnya tabu dan gaib. Eksistensinya menjadi keniscyaan bagi orang yang beriman. Dalam Al Quran pun disebutkan bahwa manusia itu hanya sedikit saja mampu menyingkap tabir gaib. Yang paling tahu adalah Allah.



     Cerita hantu biasanya bermunculan sesuai dengan latar belakang spasial, sosial dan kultural. Hantu di tiap daerah berbeda-beda. Kepercayaan terhadap hantu muncul karena mitos lokal. Misalnya orang Jawa, tentu mengenal hantu menurut kepercayaan orang Jawa. Pada masyarakat Jawa sendiri, hantu dipandang sebagai entitas (makhluk) yang memang “ada”. Orang Jawa mengenal hantu dengan penamaan dan sifat menurut persepsi mereka. Yang mana sifat dan penamaan ini agak jauh berbeda dengan kepercayaan lain. Misalnya kepercayaan umum orang Indonesia saja.

     Orang Indonesia percaya hantu itu ada. Wujudnya bisa Kuntilanak, Pocong, Genderuwo, Tuyul atau Suster Ngesot. Sosok hantu dicitrakan melalui film dan buku-buku cerita, serta konten internet. Orang Jawa pun percaya hantu itu ada. Dan berikut adalah 9 hantu menurut kepercayaan orang Jawa:

1. Hantu Jempol

Ya, namanya adalah Jempol. Hantu menurut kepercayaan orang Jawa yang bentuknya seperti jempol tangan atau jempol kaki yang patah. Biasanya hantu jempol ini muncul di air. Seperti bak atau sumur tua yang tidak terpakai.

Bentuknya mengerikan. Membuat kaget. Bagaimana tidak? Sesosok jempol patah akan meneror pandangan mata. Kadang berterbangan. Namun lebih sering tampak diam, hanya menari-nari saja.

2. Hantu Jrangkong

Jrangkong adalah hantu berwujud tengkorak manusia. Ini sosok hantu menurut kepercayaan orang Jawa yang sangat langka. Laporan mengenai penampakkan Jrangkong tidaklah sebanyak hantu yang lainnya.

Biasanya kerangka tubuh Jrangkong berwarna putih gading. Ia juga kadang memiliki rambut warna coklat yang terurai berantakan. Jika muncul Jrangkong, akan bunyi seperti tulang-belulang gerak.

3. Hantu Genderuwo

Genderuwo adalah hantu menurut kepercayaan orang Jawa yang memiliki tubuh raksasa. Hantu ini dipenuhi bulu hitam sekujur tubuhnya. Genderuwo memiliki usia yang mencapai ratusan hingga ribuan tahun.

Biasanya ia menghuni satu tempat dalam tempo waktu yang lama. Genderuwo sebenarnya jarang interaksi dengan manusia. Meski banyak laporan sosok manusia perempuan yang dikawini hantu tinggi besar ini hingga bunting (hamil) anak jin.

4. Hantu Wiyangga

Hantu Wiyangga juga menjadi hantu menurut kepercayaan Orang Jawa. Dia adalah hantu penunggu sungai besar. Yang mana ia memiliki wujud berupa perempuan berambut sangat panjang. Wiyangga jahat, suka membuat manusia tenggelam di sungai.

Ketika sungai sedang banjir, rambut wiyangga akan berenang-renang. Menjulur mencari mangsa. Makanya kalau sedang hujan atau sungai banjir, para orang tua akan memperingatkan anaknya supaya tidak main di sungai. Bisa-bisa nanti ditarik wiyangga dan mati hanyut. Bahkan jasad manusia yang tertarik wiyangga biasanya hilang loh! Susah sekali ditemukan.

5. Hantu Banaspati

Banaspati adalah hantu menurut kepercayaan orang Jawa. Yang mana ia berwujud sesosok manusia yang tubuhnya berkobar api. Kadang Banaspati menampakkan diri hanya kepalanya saja. Atau malah hanya berwujud bola api.

Hati-hatilah dengan Banaspati karena ia sosok yang sama sekali tidak ramah. Kalau bertemu dengannya lebih baik segera membaca ayat kursi dan lari. Karena kalau tubuh tersentuh api Banaspati maka bisa mati dan gosong.

6. Hantu Thuyul

Hantu menurut kepercayaan orang Jawa selanjutnya adalah Thuyul. Ini memang seperti yang ada dalam benak kita. Thuyul adalah sesosok hantu anak kecil yang pakai celana dalam doang. Dia hobi mencuri uang.

Memang biasanya Thuyul itu dipelihara oleh manusia yang melakukan praktek pesugihan. Thuyul sangat dikenal oleh masyarakat Jawa. Sebagai salah satu hantu yang paling dibenci karena kegemarannya mencuri ini. Meski wujudnya anak-anak. Namun sangat mengerikan tingkah-polah mereka.

7. Hantu Widadari

Widadari artinya adalah Bidadari. Orang Jawa percaya bahwa salah satu hantu atau roh yang diciptakan Tuhan memang berwujud bidadari. Mereka adalah para gadis cantik dari khayangan yang tinggi di langit sana.
Hantu menurut kepercayaan orang Jawa ini terkadang turun ke bumi. Menampakkan dirinya di hadapan manusia.

Ada yang perlu dicermati bahwa sosok Widadari ini termasuk langka dan jarang interaksi dengan manusia. Salah satu Widadari yang dikenal luas oleh masyarakat Jawa maupun nusantara adalah Kanjeng Ratu Kidul. Sang penguasa pantai laut selatan.

8. Hantu Sing Ngemong

Sing Ngemong sering disebut sebagai saudara jiwa. Ini roh pembimbing rohani. Kalau dalam kejawen disebut Sedulur Papat Kelima Pancer. Hantu menurut kepercayaan orang Jawa ini hadir secara privat untuk tiap individu manusia.

Jadi antara roh pembimbing satu dengan yang lainnya berbeda. Ada yang perlu dicermati bahwa arti dari “sing ngemong” itu sendiri adalah “yang momong” atau “yang mengasuh”. Jadi keberadaan roh hantu ini dianggap sebagai keniscayaan untuk membimbing di alam spiritual manusia.

9. Hantu Bahureksa

Bahureksa merupakan hantu penjaga tempat-tempat tertentu. Hantu menurut kepercayaan orang Jawa ini biasanya menghuni bangunan tua, sumur yang tidak terpakai, maupun hutan desa yang keramat.

Ada ungkapan populer untuk mereka. Biasanya orang Jawa akan bilang “sing mbaurekso”. Artinya adalah yang mem-bahureksa di sini. Sosok hantu ini terindikasi sebagai makhluk yang positif dan jaya. Jadi orang Jawa cenderung menganggapnya sebagai roh yang suci.