4 Tips Membangkitkan Semangat Hidup Setelah Wanita Divonis Mandul oleh Dokter | Cerita Idola

4 Tips Membangkitkan Semangat Hidup Setelah Wanita Divonis Mandul oleh Dokter

Membangkitkan Semangat Hidup Setelah Wanita Divonis Mandul oleh Dokter

     Hampir semua pasangan yang baru menikah ingin segera memiliki keturunan. Namun, tidak semua pasangan bisa seberuntung itu. Ada beberapa pasangan yang mengalami kemandulan, yang bisa terjadi baik pada wanita maupun pria. Meski begitu, wanita sering kali disalahkan jika pasangan tidak dapat memilki keturunan. Padahal tidak selalu seperti itu. Sebanyak 40 persen kemandulan berasal dari pria, 40 persen bersal dari wanita, dan sisanya sebanyak 20 persen adalah berasal dari keduanya. Divonis mandul setelah melakukan pemeriksaan medis akan menimbulkan perasaan yang campur aduk, terutama bagi wanita yang sering kali disalahkan karena kondisi ini.


Menghadapi gejolak emosi usai divonis mandul

Baik pria dan wanita sama-sama akan kecewa dan kaget ketika divonis mandul oleh dokter kandungan. Akan tetapi, biasanya keduanya punya respon yang berbeda terhadap masalah ini. Misalnya pria justru akan menenggelamkan diri dalam pekerjaannya ketika stres akibat divonis mandul. Sedangkan wanita cenderung ingin curhat atau melampiaskan kesedihannya.

Lalu, kira-kira bagaimana wanita bisa bangkit lagi dari gejolak emosinya setelah divonis mandul? Ini dia hal-hal yang bisa Anda lakukan.

1. Tetap jaga komunikasi dengan pasangan Anda

Tidak bisa memilki keturunan mungkin akan membuat Anda dan pasangan Anda kecewa. Hal ini akhirnya akan menimbulkan keretakan hubungan pernikahan Anda. Sebaiknya terbukalah terhadap pasangan Anda, bicarakan hal apa yang akan Anda dan pasangan Anda lakukan setelah masalah ini.

Ingat, fokus pada pemecahan masalah dan langkah selanjutnya. Jangan terlalu memikirkan, “Ini salah siapa? karena tidak ada gunanya juga.

2. Luapkan saja rasa sedih dan emosi Anda

Biarkan diri Anda menangis atau marah, keluarkan saja semua apa yang Anda rasakan. Dengan segala cara, jangan mencoba untuk menahan perasaan itu. Jika Anda ingin menangis atau marah, lepaskan saja semuanya jangan dipendam.

Dengan melepaskan emosi Anda, Anda cenderung akan merasa lebih baik dibanding harus memendamnya dan memilih lebih banyak energi untuk berpikir jernih dan mengatasinya. Jika Anda membutuhkan teman bicara untuk meluapkan semuanya, Anda bisa ajak bicara orang-orang terdekat Anda. Anda juga bisa minta tolong tenaga profesional seperti terapis dan psikolog bila kondisi emosional Anda telah menghambat Anda dalam beraktivitas sehari-hari.

3. Cari kegiatan yang dapat mengurangi stres Anda

Melakukan aktivitas yang Anda sukai bisa dijadikan cara untuk meredakan stres Anda. Misalnya jalan-jalan bersama teman atau keluarga, atau memulai hobi baru dapat membantu Anda melepaskan semua beban pikiran Anda. Dengan melalukan aktivitas Anda dapat melupakan masalah yang sedang Anda alami. Lakukan aktivitas ini secara rutin, jangan hanya sehari dua hari. Pasalnya, mungkin stres akan kembali lagi karena belum tuntas diatasi.

4. Tentukan langkah berikutnya

Sebagai wanita, Anda mungkin digeluti dengan perasaan malu, kalut, atau putus asa karena tidak bisa hamil. Meskipun hal ini wajar terjadi, jangan biarkan perasaan ini terus menghantui Anda. Bila dibiarkan terus, Anda berisiko mengalami depresi. Karena itu, penting bagi Anda dan suami untuk fokus menentukan langkah berikutnya. Membuat perencaan soal langkah Anda selanjutnya akan mengalihkan pikiran Anda dari keputusasaan dan rasa malu.

Ingat, Anda masih bisa berjuang menjadi seorang ibu. Misalnya lewat adopsi anak. Anda bisa juga akhirnya memutuskan untuk hidup tanpa anak. Apa pun keputusan Anda dan pasangan, yang penting sudah Anda pikirkan matang-matang.